FUNGSIONALITAS STASIUN CISONDARI
Stasiun Cisondari... atau lebih tepatnya Halte Cisondari, merupakan salah satu halte atau stasiun kecil yg terletak di Cisondari, Pasirjambu, Bandung. Halte ini juga tentunya merupakan dari jalur kereta api Bandung–Ciwidey yg sering kita bahas. Tetapi, halte atau stasiun ini nampaknya bukan sekedar halte, kenapa bisa begitu?
Halte/stasiun ini hanya terletak sekitar 2 km sebelum Stasiun Ciwidey, yg artinya akan tidak masuk akal apabila ada sebuah halte kecil yg terletak sangat dekat dengan stasiun besar (tergantung daerah sih, soalnya di Jabodetabek malah lebih pendek jaraknya :v). Lantas dari hal tersebut, apa sebenernya fungsi dari halte/stasiun ini, dan mengapa pihak kolonial Belanda perlu membangunnya berdekatan dengan Stasiun Ciwidey?
Lalu, berdasarkan ikhtisar serta penuturan warga setempat, dahulu kala stasiun ini digunakan dan dimanfaatkan sebagai sarana untuk pengecekan armada kereta api yg akan menuju maupun dari Stasiun Ciwidey, karena petak jalur di antara stasiun ini dengan Stasiun Ciwidey sendiri selanjutnya akan menyulitkan. Stasiun ini juga dikatakan berfungsi untuk mencegat armada kereta api yg mengalami rem blong.
Foto pelalau:
Oh ya, gambar-gambar di atas juga berasal dari channel Asep Suherman yg pernah kita bahas. (Silahkan cari sendiri di youtube)
Hal ini juga didukung dengan lokasi stasiun ini yg bahkan hanya berjarak kurang dari 2 km, dan stasiun ini juga memiliki 2 jalur rel yg digunakan semasa aktif dulu. Di petak antara stasiun ini dengan Stasiun Ciwidey juga ditemukan sebuah alat pelalau kereta yg mirip dengan sepur badug, sehingga dapat memperlambat kereta yg "lepas kendali".
Tapi, mengapa harus begitu? Well... masuk akalnya, secara geografis kemiringan tanah di antara petak stasiun ini dengan Stasiun Ciwidey cukup tajam, dengan sekitar perbedaan 50–100 mpdl antara kedua stasiun. Itu artinya, jalur dari arah Ciwidey menurun dengan tajam, sedangkan jalur menuju Ciwidey menanjak dengan curam. Bisa dibilang, kasusnya mirip dengan Stasiun Cipeundeuy yg juga berfungsi untuk melakukan pengecekan sebelum melanjutkan perjalanan.
So... sangat masuk akal apabila stasiun ini dijadikan sebagai pelalau/pencegat kereta yg mengalami rem blong, apabila kereta yg mengalami rem blong tersebut tak dapat dikendalikan nantinya, terutama jika melewati jembatan-jembatan seperti di Cikabuyutan dan Rancagoong. Jalur menuju Cukanghaur sendiri juga menikung tajam, sehingga itu akan menjadi masalah besar, bahkan memicu PLH jika tak dicek, sehingga perjalanan jadi lebih ribet.
Pada intinya, fungsionalitas dari stasiun ini bisa kita ketahui, dan inilah yg menjadikan jalur kereta api Bandung–Ciwidey cukup spesial sebagai salah satu aset KAI di Priangan. Stasiun/halte ini sendiri juga dahulunya memiliki kegunaan sebelum nonaktif dan kini berkamuflase sebagai "taman kanak-kanak". Oleh karena itu, mari kita dukung reaktivasi jalur ini !
Komentar
Posting Komentar